Jumat, 18 Mei 2012

DUA :: BENDA PUSAKA?


Benda Pusaka pada dasarnya adalah benda yang diwariskan secara turun temurun dalam suatu garis keluarga, dari generasi diatasnya, ke generasi dibawahnya. misalnya, kakek mewariskan sebuah rumah pada ayah, dan ayah mewariskan rumah itu kepada kamu. maka rumah itu, bisa dibilang harta atau benda pusaka. termasuk mobil, pistol, keris, buku, baju-baju, dan benda-benda lainnya.

namun, ketika mendengar kata "senjata pusaka", persepsi orang kebanyakan agak miring nih. senjata pusaka dikonotasikan sebagai benda keramat, berpenghuni ghaib, sakti, dan hal-hal yang bersifat mistik. padahal tidak selalu ! contohnya, pisau kepunyaan ayah yang ibu wariskan kepada saya. pisau ini tidak ada apa-apanya. cuma berkarat dan diberi bisa binatang beracun. pemberian bisa binatang beracun pada pisau adalah hal yang biasa saja, karena semua senjata kampung pada umumnya begitu. agar saat melukai lawan atau hewan buruan, bisa tersebut melumpuhkannya dengan cepat walau cuma kena sabetan seujung kuku saja. dan di kemiliteran pun, cara memberikan bisa hewan beracun pada pisau diajarkan. saya membiarkannya berkarat dan tidak dibersihkan, agar efek pada luka saat korban terkena sabetan pisau semakin kuat. kan kalo besi berkarat, bisa menyebabkan tetanus !? ya nggak ?

kembali ke topik pembicaraan kita. Senjata pusaka adalah hal yang biasa saja. pandangan bahwa senjata pusaka itu bernilai mistik dan keramat, itu salah ! Senjata pusaka itu bernilai historis (sejarah) dan memorable (kenangan). cuma itu !

terlepas dari itu, sering kita dengar sebuah senjata pusaka itu sakti, keramat, dan konon berpenghuni makhluk ghaib. dalam pandangan Islam, itu bisa terjadi. toh Jin itu kan tinggalnya nggak bisa ketebak dimana. kadang di rumah kosong, di liang-liang tanah, di jamban, di pasar-pasar, disimpang-simpang jalan, di pohon-pohon besar, atau ditempat-tempat kotor lainnya, dan tidak terkecuali di dalam sebuah batu atau senjata pusaka. Jin itu tinggal didalam benda pusaka, bisa karena kemauan si Jin sendiri, atau karena permintaan orang kepada si Jin nya.

Islam sendiri tegas ! bersekutu dengan Jin dihindari, karena banyak mudharatnya dari pada manfaatnya. mudharat pertama ; kita tidak tahu, jin yang jadi teman ini tergolong jin kafir atau memang jin muslim. bisa saja dia berpura-pura baik dan bersikap seperti ulama, padahal sebenarnya ia utusan Iblis untuk menyesatkan manusia. mudharat yang kedua ; Adab dan budaya mereka berbeda dengan kita. Allah menciptakan manusia dan alamnya, ya untuk kita tinggali. sedangkan Jin punya alam dan kehidupannya tersendiri, kenapa kita malah mau berteman dengan mereka. dengan adab dan kebudayaan yang berbeda, ditakutkan timbul perselisihan dan salah pandang dalam masalah akidah. asal tahu ! Jin Muslim sendiri sangat menghindari kontak dengan manusia, karena mereka tahu kodrat mereka sebagai Jin. jadi kalo ada Jin ngakunya muslim tetapi ngebet banget pengen temenan ama kita yang manusia, hati-hati dan ditolak aja deh. siapa tau musuh dalam selimut. [biasanya juga begitu].

namun dalam beberapa sumber, jin yang tinggal didalam senjata pusaka itu biasanya atas kemauan si Jin sendiri. bahkan ada yang memang sepenuh hidupnya untuk tinggal disana. untuk golongan ini, mereka disebut Khadam yang dalam bahasa arab berarti pembantu [tukang tolong-tolong]. Khadam sendiri statusnya diatas Jin, namun dibawah malaikat. mereka memiliki sifat-sifat kemalaikatan (sama sepeti yang ada pada manusia). namun, tidak semua Jin itu khadam, tetapi semua khadam pasti Jin.

nah apa bedanya antara khadam dan jin ?

1. Khadam memiliki sifat-sifat kemalaikatan yakni kesetiaannya pada tugas yang sudah ditentukan oleh Allah. Jika Allah memerintahkan dan menempatkan mereka pada sebuah keris, ya mereka akan dikeris itu selamanya sampai kiamat nanti. di setiap huruf-huruf pada Al-Qur'an, dihuni oleh para khadam dan malaikat. tugas mereka berdua adalah memberikan syafa'at atau manfaat kepada manusia yang mengamalkan surat-surat pada Al-Qur'an. sudah tentu atas izin Allah. seperti surat Al-Waqi'ah untuk kerezekian, jika diamalkan dengan istiqomah, Allah akan membuka pintu rezeki bagi yang mengamalkannya. dan melalui khadam beserta malaikat yang ada di surat dan huruf-huruf pada surat Al-Waqi'ah lah Allah akan memberikan manfaat kepada pengamalnya. atau ayat Kursi, konon ada ratusan khadam dan ratusan ribu malaikat yang menghuni ayat tersebut. barang siapa yang mengamalkannya dengan baik, khadam dan malaikat-malaikat untuk akan memberikan manfaat. tentu saja itu semua atas kemurahan dan perintah Allah. di langit yang berlapis 7, pada setiap lapisnya dihuni oleh ribuan malaikat (?), dan orang yang mengamalkan ayat kursi, namanya disebut-sebut dan do'anya dilancarkan oleh para malaikat tersebut.

2. Khadam tidak beranak pinak.

3. Khadam mengikuti perintah orang yang memiliki hak atas kepemilikan benda yang dihuni oleh si Khadam. misalnya, saya punya batu yang dihuni oleh sebuah khadam. ternyata khadam itu bertugas untuk membuat saya kebal. jika saya meminta khadam batu tersebut untuk membuat saya kebal, maka ia akan menuruti. tanpa syarat! karena tugasnya emang itu. berbeda dengan jin, mereka ada yang mau disuruh-suruh, ada juga yang membangkang. hehehee. kayak manusia. jadi kalo seandainya nanti kamu pusaka pusaka yang berpenghuni makhluk ghaib, tes aja ! kalo kita memerintahkan sesuatu, trus dia minta ini itu, bisa dipastikan kalo nggak Jin ya Syetan. tetapi kalo diperintah sesuatu ia lansung manut atau nurut, tanpa syarat, kemungkinan besar itu Khadam.

-------------------------------------------
Memiliki senjata pusaka yang berpenghuni ghaib seperti itu, baik khadam ataupun Jin, tidak berdosa dan tidak salah. Yang salah dan yang bikin dosa itu, kalo kita mengkultuskan atau menyembah senjatanya. menganggap bahwa kekuatan senjata pusaka itu luar biasa, dan bikin kita lupa kalo kekuatan itu atas izin Allah, itu yang salah. makanya, di zaman dahulu, yang punya senjata pusaka berpenghuni ghaib itu, tidak sembarangan orang. orang yang mau memiliki atau diwarisi senjata pusaka berpenghuni, harus diseleksi ketat. Akidahnya dan tauhidnya harus benar. Ilmu agamanya kuat. biar imannya nggak kepeleset sewaktu memegang senjata itu. termasuk jimat.

jimat itu boleh dimiliki, yang tidak boleh itu ;

1. menyembah jimatnya, dan lupa kalo kekuatan Jimat itu atas izin Allah.

2. memakai jimat untuk maksiat.

3. mendapatkan jimat dengan cara maksiat. misalnya, membunuh orang, dll.

Jimat itu kan, benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan. saat Allah menyerahkan bumi dan seluruh isinya untuk dikelola manusia, termasuk sumber daya alam seperti minyak bumi, emas, dan jimat-jimat. kita diperbolehkan untuk memanfaatkannya dan menggunakannya. Rasulullah melarang dan mengharamkan surga bagi para pemakai jimat, karena Jimat itu lebih sering bikin iman orang kepeleset. dan jimat yang diharamkan oleh Islam itu adalah jimat-jimat para tukang sihir, dukun-dukun yang nggak jelas akidahnya, dan jimat-jimat yang untuk maksiat. sedangkan wifiq atau rajahan dari ayat-ayat Al-Qur'an, juga berhak dikatakan jimat, namun cara mendapatkan dan sumber kekuatannya kan dari Allah.

contoh sederhana saja, daun sirih. asal kamu tahu, daun sirih yang ketemu ruas itu punya daya atau energi ghaib. makanya manjur dan banyak dipakai oleh para tabib dan pengobat alternatif. sekarang, sirih itu kan kekuatannya dari Allah, kenapa orang yang memanfaatkannya untuk obat tidak dikatakan syirik ? saat sebuah jimat itu memiliki kekuatan, maka kekuatan itu kan dari Allah juga, kenapa yang make lansung dikatakan syirik ? padahal belum tentu lho. kalo yang make jimat itu malah bergantung ama jimatnya, dan bikin imannya keseleo, nah itu baru syirik ! tetapi, sebaiknya untuk kamu-kamu, jangan pernah make jimat-jimat deh.

walaupun nggak untuk maksiat atau cara ngedapetinnya halal, tapi resiko iman kepeleset dan rusak tetap terbuka. bayangin nih, kita shalat tetapi keyakinan kita akan kekuatan jimat terus jalan. rusaklah nilai shalat itu. Semua kekuatan datang dari Allah. jadi, jangan coba-coba make jimat !

demikian juga dengan senjata pusaka yang keramat. dibilang keramat boleh, dibilang sakti boleh, di pelihara boleh, yang tidak boleh itu ya menyembahnya, mengkultuskannya, menyakini kalo kekuatan itu milik ghaibnya. padahal kekuatan itu kan atas izin Allah. kenapa dibolehkan memiliki senjata pusaka atau benda berpenghuni ghaib ?

1. Allah memang menurunkan keselamatan, kemuliaan, kerezkian, kepada manusia. namun Allah juga menurunkan pembantu-pembantunya untuk menolong manusia yang ingin mencapai keselamatan, kemuliaan, dan kerezkian itu. kan Allah tidak menurunkan semuanya itu begitu saja. manusia harus berusaha dan mencari-cari kuncinya supaya nikmat Allah itu bisa kita raih. kalo mau dapat rezeki, ya kerja. selain kerja, ya do'a. dan kalo seandainya kita punya  benda yang dihuni khadam kerezekian, ya itu bentuk bantuan Allah juga.

jadi dengan banyaknya usaha dan adanya pembantu kiriman Allah, cita-cita lebih mudah diraih. demikian juga dengan keselamatan. memang datang dari Allah. keselamatan harus juga diusahakan. kalo mau naik kendaraan, ya baca do'a dulu. trus kalo bawa kendaraan, patuhi aturan lalu lintas dan hati-hati. trus kamu punya benda berkhadam keselamatan, ya itu bantuan Allah biar keselamatan kamu makin dijamin Allah. semakin banyak usaha dan bantuan, tentu tujuan akan bisa diraih dengan mudah toh ?!? hehe

2. itu nikmat yang Allah berikan. manfaatkan dan pergunakan sebaik-baiknya. kan di larang untuk menyepelekan rezeki dan nikmat Allah.
trus ada juga yang bilang, memandikan pusaka itu sama aja dengan nuruti kemauan si Jin atau khadam yang ada di dalam benda berpenghuni atau senjata pusaka itu, syirik dong. ops ! nanti dulu. memandikan pusaka itu, termasuk bentuk tanggung jawab kita terhadap benda yang kita pelihara. analoginya nih, kita punya motor, kalo motor kita itu kotor dan penuh lumpur, ya dicuci dong.

itu kan sebagai wujud tanggung jawab kita sebagai yang punya motor. demikian juga dengan memandikan benda pusaka. tanpa diminta sama jin atau khadamnya, memandikan pusaka itu termasuk tanggung jawab kita merawat benda yang kita pelihara. jangan cuma make doang ! diurus dong. kalo kotor, dicuci. kalo udah waktunya mandi, ya dimandiin. kalo udah waktunya makan, ya di kasih makan. tetapi ingat ! hati-hati dalam memberikan mereka makan (sesajen). kalo ghaibnya pengen yang aneh-aneh dan kamu tahu permintaannya itu menyulitkan dan terlihat menentang fiqih, syari'at Islam, ga usah dituruti. itu jebakan mereka supaya kamu musyrik. buang aja tuh pusaka kalo begitu. kadang mereka minta madat turky (narkotika), darah ayam, dll. kalo udah begini, yah jelas musyrik lah ! jebakan nih !

sesajen itu tidak haram dan boleh, itu ibarat kita ngasih makan hewan peliharaan kayak ngasih kucing kesayangan ikan asin, ngasih lembu rumput segar. niatnya aja yang diluruskan. kalo niatnya ngasih makan untuk persembahan, yah sama kayak orang jahiliyah yang ngasih kurban untuk berhala dong ! niatnya ngasih makan sebagai tanggung jawab tuan terhadap peliharaannya, ini sih nggak masalah. seseorang yang bisa menjaga akidahnya walaupun memiliki benda seperti ini, biasanya tidak akan terpengaruh oleh rengekan si ghaib penghuni pusakanya. kalo rengekannya itu minta hal-hal yang nggak bener dalam Islam, dia bakal diem dan cuek. malah dibuang tuh pusaka. dia juga nggak ngasih hal yang special. kalo kamu ada ngeliat orang yang memperlakukan pusakanya seperti raja (kebanyakan di Jawa nih), jauh-jauh aja dari mereka. masa mau sih di perbudak ghaib kayak begitu...? giliran shalat males-malesan.

namun ada juga aturan-aturan tertentu tentang memperlakukan keris dan senjata pusaka seperti apa. namun itu semua karena nilai kebudayaan, adab, dan bagian dari kesenian. bukan menyembah-nyembah sesungguhnya.

(sesajen pada dasarnya adalah persembahan kepada sesuatu yang dianggap berkekuatan besar. jadi penggunaan kata sesajen untuk memberikan makan, cukup rancu juga.)
---------------------------
Inti dari tulisan ini adalah : meluruskan persepsi orang-orang tentang apa itu pusaka. pusaka bukanlah hal yang bersifat mistik, tetapi bernilai historis dan memorable. dilema tentang memiliki senjata pusaka atau benda yang berpenghuni ghaib seperti khadam dan jin. memilikinya boleh, dan menyimpannya boleh, dan memanfaatkannya boleh. karena itu kan bentuk nikmat dan bantuan Allah juga. yang tidak boleh itu adalah menyembahkan, mengkultuskannya, menyakini kekuatan itu dari bendannya, bukan dari Allah. memanfaatkan benda-benda itu untuk maksiat. atau mendapatkannya dengan cara yang melanggar syari'at dan pondasi utama Islam. Rukun Islam, Rukun Iman, dan Rukun Ihsan.

masalah syirik ini sangat tersembunyi. adanya didalam hati. kalo kita tetap menjaga keimanan dan tauhid kita untuk Allah, dan menganggapnya hanya bantuan Allah, tidak lebih, memiliki benda-benda seperti itu atau pun jimat, dibolehkan. asal sesuai dengan ketentuan yang diatas. namun jimat biasanya adalah benda yang dibikin oleh dukun-dukun. jadi, walaupun boleh, saya tegaskan JIMAT yang seperti itu TETAPLAH HARAM. lain kalo jimatnya dari ayat-ayat Al-Qur'an. karena sahabat Rasul pernah bertanya tentang menyimpan tulisan-tulisan jimat ataupun yang dibuatkan kalung dari ayat-ayat Al-Qur'an. Rasul memperbolehkannya.

Nah ! KALO SEANDAINYA KAMU KURANG YAKIN UNTUK MEMEGANG BENDA-BENDA SEPERTI ITU, KARENA TAKUT JADI SYIRIK ATAU MERUSAK AKIDAH, SEBAIKNYA NGGAK USAH DISIMPAN ATAU DI PELIHARA.

walaupun boleh karena alasan kemampuan kita dalam menata iman, tetap aja, para ulama sangat keras melarang kita memelihara benda-benda seperti itu. yah karena mudharatnya itu lho. apalagi mengamalkan sihir, menyimpan jimat, datang ke dukun-dukun yang nggak bertanggung jawab dengan akidahnya. (udah tahukan mana jimat yang diharamkan dan jimat yang dibolehkan Islam. walaupun beda, tetapi pada hakikatnya, tulisan-tulisan rajah dari Al-Qur'an kan namanya juga jimat. yang bikin beda itu cara mendapatkan, manfaat, dan keyakinan terhadap sumber kekuatannya.)

JIMAT HANYA DIPAKAI OLEH MEREKA YANG LEMAH ! JIKA INGIN MEMPERKUAT DIRI; BELAJAR, BERLATIH, DAN BERAMAL, SERTA MENDEKAT KEPADA ALLAH!

Pada akhirnya, Allah lah sebagai sumber kekuatan, keilmuan, dan rezki. daripada memelihara benda kayak begitu yang bikin iman kita melorot, lebih baik jangan. nggak punya pun nggak ngaruh tuh. daripada bikin ke ISLAM an kita rusak. ya nggak. :)

3 komentar: