Selasa, 01 Mei 2012

11 Pemain Yang Berbahaya

1. Cristiano Ronaldo REAL MADRID – Portugal.
Musim ini menabung 43 gol di La Liga Spanyol. Mengalahkan rekor pencetak gol terbanyak atas namanya sendiri di musim sebelumnya. Satu-satunya yang jadi cacat adalah saat gagal menjaring bola di adu penalti ke gawang Neuer waktu menjamu Bayern Munchen di semifinal UCL.

Tubuh ramping, kaki jenjang, latihan beban yang tepat, serta diet ketat, membuat ia berjingkat seperti kijang. Sentuhan satu bolanya juga sangat baik. Dan yang paling menakjubkan adalah; saat ia menguasai bola, arah pertandingan di waktu itu akan bergerak kemana arah kakinya mendorong bola.


 ----------------------------
2. Lionel Messi FC BARCELONA – Argentina.

 Ia pemain tebaik dunia 3 kali beruntun dari tahun 2009, 2010, dan 2011. Cara ia mendrible bola sangat natural. Kebiasaannya adalah bergerak dari sayap lalu menyilang dan melepaskan tembakan. Namun, sering kali juga tancap gas melewati 2, 3, sampai 4 pemain lawan, sehingga terpaksa harus dihentikan dengan tackle keras.

Messi bergerak cepat, pusat gravitasinya rendah. Kelincahannya juga sangat ekstrim. Sehingga penguasaan bolanya sering jadi yang terlama saat situasi duel. Jika harus disebutkan lagi; Messi itu cepat, lincah, powerfull, tahan banting, tendangan mematikan, luwes, drible lengket, akurat, dan jago menjaring bola ke gawang lawan.


 ----------------------------
3. Alexis Sanchez FC BARCELONA – Chile.

Di datangkan dari Udinese, Alexis sempat lama absen karena cedera. Tetapi, setiap masuk kelapangan sebagai pemain pengganti, ia punya pergerakan yang bagus. Dan percayalah, arah pertandingan akan berubah. Masih ingat gol dari tendangan menyilang yang ia luncurkan saat melawan El Real di Bernabeu pada bulan Desember 2011 lalu ? Dan ketika ia masuk menggantikan Xavi di el clasico selanjutnya pada bulan April, ia juga mengubah situasi dengan mencetak gol, walau pada akhirnya kalah terang dari Ronaldo.

Tubuh atas Alexis kekar, pergerakannya liar, itu yang membuat dia sulit untuk dijatuhkan dan bisa menguasai bola pada posisi yang sulit. Orang bilang, "Real Madrid's New Nightmare!"

----------------------------

4. Kevin-Prince Boateng AC MILAN – Ghana.

Pernah di Premier League, Inggris, membuat Boateng tangguh soal fisik. Ia bergerak lebih liar di Serie A, lalu jadi sangat matang. Manuvernya apik, dan penguasaan bolanya bagus. Yang sangat menarik dari Boateng Ghana ini adalah, cara ia memperlakukan bola pada posisi tubuh yang sulit. Tendangannya mematikan. Jadi jangan berikan ia ruang sedikit pun untuk bergerak apalagi menembak.



 ----------------------------
5. Didier Drogba CHELSEA – Pantai Gading / Ivory Coast.

Drogba mulai berkelap-kelip di Eropa saat berhasil membawa Marseille ke final UEFA Cup (Sekarang Europa League) tahun 2003/2004. Di awal musim 2004/2005 Jose Mourinho menariknya ke Chelsea. Ia punya gerakan horizontal yang mematikan. Berani duel fisik, dan terbiasa bentrok sampai ada yang rontok salah satunya.

Di Marseille dan Chelsea, ia sempat beberapa kali menderita cedera mematikan karena keberanian duel tadi. Entah pelipis mata yang sobek, atau pingsan karena tertonjok tangan kiper. Keunggulan Drogba ada di pergerakan antar ruang, positioning untuk bola, dan cara ia mempengaruhi konsentrasi pemain bertahan lawan.

Ia tidak selincah Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, tetapi mampu menjaring bola seperti bayangan baik dari lini ketiga atau lini kedua. Selain dipasang sebagai striker, Drogba juga bisa bermain melebar walau tidak cepat seperti Robben atau Malouda. Kehadirannya disayap lebih dikarenakan untuk menarik bek lawan keluar dari zonal marking. Jika mengumpan mereka gagal, ia masih bisa melepaskan tembakan sendiri.



 ----------------------------
6. Sergio ‘Kun’ Aguero MANCHESTER CITY – Argentina.

Pemain asal Argentina sekaligus menantu Maradona ini memiliki keunggulan yang luar biasa dari segi positioning, kecepatan, dan agility atau ketangkasan. Seperti pemain bertubuh kecil kebanyakan, Aguero cepat dan mematikan jika duel dalam jarak dekat. Siapa yang masih ingat di musim 2009/2010, sewaktu Atletico Madrid kalah 2-3 kala dijamu Real Madrid di Bernabeu ? Pepe dan 2 bek lainnya berupaya untuk menjatuhkan Aguero dengan menarik bahu dan tubuh atasnya. Bahkan ada yang meluncurkan sliding tackle.

Situasi yang terjadi adalah; justru Pepe yang terjengkang. Bocah ajaib berhasil menjaring bola. Tubuhnya terlalu rendah untuk bek-bek eropa yang rata-rata bertubuh besar. Sehingga, pusat gravitasinya lebih rendah pula. Percaya tidak percaya, semakin rendah pusat gravitasi mereka, mereka akan semakin sulit untuk di jatuhkan. Dan tentu saja semakin leluasa bergerak karena lebih dekat dengan bumi.



 ----------------------------
7. Neymar SANTOS – Brazil.

Ia selalu punya cara gila untuk melewati bek lawan. Cara gila terakhir adalah saat melewati bek Cantaduve yang sayangnya berujung aksi diving. Ia cepat, lentur, kakinya ringan. Dan membawa ciri khas Brazilian.


Gerakannya amat tidak terduga, sehingga perlu 2 atau 3 orang pemain bertahan tangguh yang bertugas untuk menjaga ruang, menjaga gerakan, dan menjaganya terus menerus. Seharusnya, ia yang layak di sebut 'New Pele', bukan Robinho.



 ----------------------------
 8. Daniel Alves FC BARCELONA – Brazil.

Yang kurang memuaskan adalah postur tubuhnya. Sedikit kecil dan kurus. Tapi itu mendukung pergerakan dan kecepatannya di sisi sayap. Perannya juga sebagai pembunuh bibit serangan dari sisi yang sama, dikerjakan oleh Alves dengan baik. Ia menutupi kekurangan postur dengan kecepatan, tekanan, dan teknik memotong bola yang baik.

Drible mantan pemain Sevilla ini juga mengagumkan. Jelas masih kalah dibanding Marcelo yang cenderung mengandalkan fisik dalam pertarungan. Inilah yang membuatnya masih jadi pilihan utama di timnas Brazil. Bahkan saat Maicon masih on-fire, ia seakan-akan sayang untuk tidak dimainkan. Dan terkadang, duet mereka di sayap kanan berakibat buruk.



 ----------------------------
9. David Alaba FC BAYERN MUNCHEN – Austria.

ini dia yang mematikan berkulit gelap dari Austria. Sama-sama menakutkan saat bertahan dan menyerang. Jika Alves ada di kanan, maka Alaba adalah bagian kirinya. Pergerakannya bagus dan stabil. Keseimbangan gerakannya saat melewati lawan sangat baik.

Selain itu, pemain Bayern Munchen ini juga jago membaca pertandingan dan menyusun skema penyerangan. Secara teknis, ia unggul dari kecepatan, drible, ketepatan umpan, dan bertahan. Amat jarang zona yang menjadi lahan kerjanya kecolongan. Ini membuktikan satu hal, bahwa ia memang benar-benar bisa membaca dan menyusun pertandingan.



 ----------------------------
10. Angel Di Maria REAL MADRID – Argentina.

Di Maria bisa bermain di sayap kiri atau sayap kanan. Tetapi sejak di mainkan untuk sayap kanan oleh Mourinho, pemain asal Argentina ini mengerikan luar biasa. Satu-satunya yang menghalangi nya saat ini adalah ketenangan, dan belum terbiasanya bertarung di level sekeras La Liga dan Liga Champions Eropa.

Berkaki kidal, tetapi mematikan saat dipasang di sayap kanan. Ia cepat, drible nya ringan dan mengalir seperti air. Di Maria tidak hanya menekan pemain bertahan dari segi teknis, tetapi serangan verbal berupa serangan psikis. Hal lain yang tidak saya sukai darinya adalah, cara ia memperlakukan diri sendiri dengan pura-pura terjatuh / diving.



----------------------------
11. Karim Benzema REAL MADRID – Perancis.

Setelah di Lyon, Benzema sempat redup beberapa saat karena faktor terlalu muda. Di jemput dari klub Perancis oleh Real Madrid, Benzema tidak langsung terlihat keren. Dia pesakitan di bawah Higuain dan Ronaldo. Benz harus rela jadi pilihan ketiga.

Namun sejak cedera menghantam Higuain pada pertengahan musim 2010/2011, ia mulai sering dipakai sebagai starter oleh Mou. Kebangkitannya luar biasa. Ia mampu menjaring 13 gol sepanjang paruh musim kedua di La Liga.

Saya sendiri sebenarnya bingung tentang kelebihan Benzema. Secara fisik ia sama seperti pemain bintang kebanyakan dan skill nya ada diatas rata-rata. Tetapi, saat melihat ia bermain, walau tidak menonjol, ia menakutkan dan berbahaya. Entah itu manuvernya, tendangannya, atau pengambilan posisinya. Jadi, lebih baik perhatikan bagaimana ia bermain.



YANG TERDAFTAR LAINNYA : 

1. Robin Van Persie. ARSENAL – Belanda.
Orang bilang “The Next Bergkamp”. Van Persie bukanlah striker pemburu gol. Perannya lebih kepada pembuka ruang, dan merancang kemenangan. Tetapi, di musim 2011/2012 ini, ceritanya lain walau gelontoran gol nya memang masih kalah jauh dibanding Messi dan Ronaldo. Yang membuatnya disebut ajaib adalah; proses dihujamkannya bola ke gawang lawan. Rekomendasi saya; perhatikan gol tunggalnya ke gawang Everton di paruh kedua musim ini.

2. Wayne Rooney. MANCHESTER UNITED – Inggris.
 Performa striker ini tidak pernah anjlok atau terjun bebas. Stabil, dan kita akan tahu ia selalu begitu jika memperhatikan laga-laga yang ia mainkan secara puluhan partai beruntun. Ketangguhan, kecerdasan yang kian matang, dan pengalaman membuatnya berubah di lapangan. Jika ada Rooney, suasana pertandingan secara khusus seolah-olah menunjukkan bahwa ada ‘The Wonder Kid’ ini di atas lapangan sekalipun tidak mencetak gol. Jika ia tidak ada, suasana ketidakberadaannya pun juga terasa.
 -----
3. Carlos Tevez. MANCHESTER CITY – Argentina.
Seharusnya, atau sebaiknya, tidak ada yang meragukan kualitas pemain ‘bengal tanggung’ ini. Penampilannya dalam beberapa tahun ini memang sempat menurun karena masalah diluar lapangan. Tetapi jika dimainkan, ia tetap terkesan special dan berbahaya, baik dalam masa-masa suramnya sebagai pemain.

Datang dari Corithians ke EPL 6 tahun lalu, telah membuka mata dunia bahwa masih ada pemain Argentina bertubuh kecil yang berbisa selain Aimar. Berturut-turut muncul Lionel Messi dan Aguero. Tevez memiliki drible pendek, cepat, dan tikungannya tajam. Ini hanya dimiliki pemain yang bertubuh kecil dan mempunyai kelenturan otot yang sangat baik. Selain itu, mental penjaring gol nya Tevez sangat buas. Ia tidak boleh dibiarkan terbuka sendirian atau tercela sedikit saja. Kebiasaan pemain bertubuh kecil asal Argentina lainnya adalah; tahan banting! Termasuk dia.
 -----
4. Sebastian Giovinco. PARMA – Italy.
Cuma bertinggi badan 162 cm. kebangsaan Italia dan sekarang bermain di Parma. Saat berada di Juventus, keistimewaannya sudah terlihat. Giovinco sangat terasah, dan sudah mencicipi Liga Champions bersama Juventus sebelumnya.

Saat perombakan besar terjadi, ia termasuk pemain yang di depak Juventus dari kota Turin bersama Sissoko dan pemain istimewa lainnya.

Si Semut Atom atau yang dalam bahasa Italia nya lazim disebut La Formica Atomica membuktikan bahwa postur yang sedemikian terbatas, tidak menghalangi drible dan ketangguhan mencetak gol. Sesuatu yang sangat terlihat jelas untuk Giovinco adalah; jika anda menggantungkan hasil pertandingan kepadanya, ia akan membuatnya seperti itu.
 -----
5. Samuel Eto’o. ANZHI MAKHACHKALA – Kamerun.
Suksesor Barcelona bersama Ronaldinho di tahun 2004/2005. Bersama Deco dan si ‘Tonggos’ Ronaldinho, ia membawa perubahan poros permainan Azulgrana jadi sangat tajam. Dan hasilnya, gelar Liga Champions Eropa ke dua Barca di musim 2005/2006 ada di kakinya walau bukanlah ia yang menanggung semuanya.

Jeli, cepat, berbahaya, buas dengan bola di kotak penalty, dan nafsu menjaring golnya setara dengan instingnya. Dan termasuk pemain loyal, sehingga mudah bekerja sama dengan pemain dan pelatih manapun. Ia hanya perlu memperlakukan dirinya secara baik. Karena ia sudah meraih 3 gelar Liga Champions dengan 2 Klub berbeda.
 -----
6. Xerdan Shaqiri. FC BASEL – Swiss. 
 Pemuda bertubuh kekar ini lahir sebagai warga keturunan di Swiss. Kelahiran tahun 1991 dan sangat mencengangkan. Beberapa daftar top ten goal nya adalah gol yang dibuat dengan mengarahkan bola kesudut sempit. Permainan jadi lain jika ada di kakinya. Terkadang, kita harus benar-benar kejam untuk bisa menghentikan maneuver pemuda yang satu ini.
 -----
7.   Luiz Suarez. LIVERPOOL – Paraguay. 
 -----
8.   Thiago Alcantara. FC BARCELONA – Spanyol. 
 -----
9.   Lukas Podolski. FC KOELN – JERMAN. 
 -----
10. Ronaldinho. FLAMENGO – Brazil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar