Selasa, 17 September 2013

Usia menua? Anda Masih Bisa Berkembang!



"Saya berumur 31 tahun. Dan saya ingin tubuh saya sehat dan kuat seperti para atlet-atlet profesional. Namun masalahnya, setelah saya lihat jenis latihan yang mereka lakukan, saya jadi pikir-pikir dua kali bahkan lebih. Ternyata, tak semudah yang saya bayangkan. Jika mereka jogging 2 - 5 km setiap hari, saya hanya sanggup melakukan itu 3 hari sekali. Bisa kah kemampuan fisik saya di umur yang sudah kepala tiga ini berkembang seperti 10 tahun yang lalu?"

------------------------------------------------------------------------------------------------

Pernah kah anda mendengar atau mendapati kasus seperti itu ?

Ya, kemampuan fisik seperti atlet profesional tidak didapat dengan instan. Ada ribuan jam yang dikorbankan untuk mendapatkan standar yang tinggi. Namun permasalahannya adalah, bagi atlet, mereka sudah dibina dan berada pada standar yang seperti itu sejak masih belia. 

Vitali Klitscko, petinju juara dunia kelas berat asal Ukraina di usianya yang lebih dari kepala tiga, masih sanggup melakukan push up tanpa jeda 200 kali. Dan itu ia lakukan 5 set dalam satu latihan. Artinya, dalam satu hari, minimal ia melakukan gerakan push up 1000 kali.

Umur memang akan mempengaruhi perkembangan fisik seseorang dalam latihan. Semakin tua, tubuh tidak bisa sembarangan diperas dalam berlatih. Tetapi, tahu kah anda bahwa cara yang tepat akan membuatnya lebih baik dari yang anda bayangkan ?

Coba anda tanya pada atlit pro atau orang-orang yang berkecimpungan dalam dunia kepelatihan olahraga, apakah latihan anak-anak usia 12 tahun itu sama dengan latihan anak-anak usia 17 tahun ?

Atau perhatikan sekolah sepakbola yang ada di sekitar rumah anda, Apakah kelas untuk junior usia 14 tahun memiliki jam yang sama lamanya dengan kelas senior (diatas usia 21 tahu) ?

Jawabannya adalah : TIDAK!

Lalu, saat ada atlet yang baru 2 minggu sembuh dari cedera, apakah intensitas dan bentuk latihannya sama dengan pemain yang fit kondisinya? Apakah pemain yang baru sampai dari perjalanan panjang selama 16 jam dalam pesawat, akan mendapatkan latihan seperti biasa saat mereka tidak kemana-mana ? Apakah bebannya sama ? 

Jawabannya lagi-lagi : TIDAK!

Arti dari semua ini adalah : anda masih bisa berkembang asal dengan cara yang tepat.

Dalam dunia olahraga dan kedokteran, perkembangan fisik manusia tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas aktifitas fisik dan bebannya. Melainkan juga dipengaruhi oleh asupan makanan, jam istirahat, kebiasaan sehat, usia, dan kondisi terkini.

Tanpa makanan yang bergizi mustahil massa otot anda akan bertambah. Dan tenaga darimana yang akan diolah jika tidak ada sumber energi yang dimakan ?

Coba bandingkan saat anda berpuasa dan tidak berpuasa, lalu beban latihannya disamakan. Jika anda berpuasa, akan ada kesulitan fisik yang diterima. Kenapa ? Karena pola latihan anda selama ini diperuntukkan jika anda tidak sedang berpuasa. Tentu saja reaksi berbeda, jika biasanya setelah selesai lima set anda minum, dan sehabis latihan makan makanan tertentu, sekarang tidak didapatkan karena anda berpuasa.

Lalu, apa artinya kalau makan yang cukup dan terpola, dibarengi latihan yang seimbang, tetapi jam tidur anda kacau ?

Pemulihan anda pun juga berantakan. Sehabis olahraga, beberapa sel dan jaringan tubuh, bahkan beberapa serat otot besert ototnya mengalami kerusakan. Selain asupan makanan, yang anda butuhkan adalah istirahat. Dengan istirahat, tubuh seperti men-charge. Dan makanan yang anda makan, akan memperbaiki yang rusak. Sedangkan kelebihannya akan dijadikan sumber energi cadangan.

Sedangkan usia dan kondisi juga sangat menentukan. Semakin bertambah usia anda, maka harus semakin hati-hati gerakan rumit yang anda lakukan. Karena, semakin tua anda, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari sebuah cedera atau sakit.

Anda tahu Ryan Giggs? Pesepakbola asal Wales yang bermain di klub Inggris terpopuler, Manchester United, masih aktif bermain hingga usia 39 tahun!

Anda bayangkan di umur yang sedemikian, Giggs masih bisa bersaing dalam kompetisi seketat Barclays Premier League, dan beradu fisik serta teknik dengan anak-anak yang lebih muda daripada usianya.

Giggs menerima latihan yang berbeda dengan rekan setimnya yang lebih muda. Selain itu, asupan makanannya pun ikut berpengaruh.

Secara fisik, semakin bertambah umur, maka tubuh akan menumpuk lebih banyak lemak daripada mengolah makanan menjadi energi siap pakai. maka dari itu, kalau anda melihat pria semakin bertambah usia semakin gendut, itu wajar. Untuk menangkal itu, tentu diperlukan intensitas yang lebih lama, dan beban yang disesuaikan. Termasuk melatih gerakan-gerakan rumit, yang mana dimulia dari gerakan biasa hingga akhirnya tubuh beradaptasi dengan baik dan siap untuk melakukan gerakan rumit tersebut.

perhatikan juga bahwa jika kondisi anda kelelahan, atau sedang sakit. Jangan pernah memaksakan latihan. Jika dilakukan secara optimal dan reguler, maka kemampuan fisik anda meski sudah berumur, akan tetap bisa terlatih dengan baik.

Otot kurang lebih sama dengan otak. Jika terus digerakkan, maka akan tetap bagus. Kuncinya adalah tidak memaksakan diluar batas, istirahat cukup, waktu dan caranya benar, asupan makanan baik, Insya Allah tubuh dan otak anda sama bagusnya. Jadi, semakin tua, anda tetap bisa mempertahankan kemampuan fisik seperti berpuluh-puluh tahun yang lalu.

Jadi, anda bisa berkembang, jika caranya tepat, dan pengelolaannya kontinyu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar