*Tulisan ini saya tulis saat bulan
Ramadhan yang lalu (Juli 2013), berhubung laptop yang biasa saya gunakan sedang
rusak, dan baru bisa digunakan kembali beberapa minggu setelahnya, tulisan ini
baru bisa dimuat sekarang.
----------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah tinggal 11 hari yang tersisa di bulan
Ramadhan, saya mengamati bahwa intensitas olahraga yang dilakukan masyarakat
berkurang. Jika pun ada yang berolahraga, rata-rata didominasi oleh orang-orang
usia 35 tahun kebawah.
Memang, bulan puasa seperti ini kerap membuat orang
memanjakan diri mereka dari aktifitas fisik. sehabis sahur dan shalat shubuh,
rata-rata melanjutkan tidur dan akan bangun kembali pukul 8 atau pukul 9 pagi.
Persepsi mereka, olahraga dibulan puasa malah
membuat kelelahan dan lemas. Sehingga banyak yang menghindari olahraga
sekalipun hanya berlari-lari kecil.
Pada dasarnya, olahraga ataupun aktifitas fisik
lainya berkaitan dengan 3 faktor tambahan. Yakni pola dan asupan makanan, jam
istirahat, serta kebiasaan sehat. Artinya, olahraga tidak hanya tentang bergerak
dan jungkir balik. Tapi juga tentang gizi dan cara anda mengistirahatkan tubuh
dengan baik.
Cobalah anda perhatikan dengan seksama. Olahraga
berfungsi untuk menjaga kebugaran, menjaga metabolisme tubuh, dan melatih otot
serta organ lainnya agar terjaga kesegarannya. ibarat anda punya sepeda motor,
jika jarang dipakai, kondisinya tidak akan seoptimal ketika rutin dikendarai.
Dan seperti sepeda motor tersebut, tubuh juga butuh waktu istirahat, agar
"mesin" tidak cepat aus dan rusak.
Dibulan puasa, olahraga yang tepat akan membantu
tubuh anda berdaya tahan lebih lama dan tidak cepat lelah. Memang, dengan
berolahraga, rasa haus dan lapar tidak akan hilang, namun itu membantu anda
untuk tetap bisa beraktifitas normal tanpa hambatan.
Selain asupan makan, lemas dan mengantuk disiang
hari saat berpuasa juga disebabkan turunnya aktifitas fisik dan kebugaran anda.
Ingat! otak dan otot memerlukan pergerakan oksigen yang lancar. Terutama otak,
jika seandainya asupan oksigennya kurang lancar, reaksinya adalah menguap, lalu
mengantuk. Dan oksigen yang ada dihantarkan ke otak tersebut, dibawa oleh darah
yang dipacu dari jantung.
Jadi, jika ingin menguras lemas dan mengantuk
disiang hari, paculah jantung anda (Meski saat tidak bergerak dalam puasa,
tubuh anda membakar lemak dengan sedirinya ; yang digunakan untuk sumber
energy). Dan salah satu cara untuk membuat jantung anda terpacu adalah dengan
olahraga. (Itulah mengapa ada istilah tafakur / sujud untuk satu menit pasca
shalat shubuh, agar sirkulasi darah ke otak lancar dan membuat otak tidak
lemas)
Mengenai aktifitas fisik sehari-hari, tidak usahlah
kita jabarkan disini karena anda tentu sudah tahu semua bentuk geraknya.
Seperti menyapu, berjalan-jalan, melompat, atau cuma sekedar memutar-mutar leher
dan lengan.
Kita akan membahas masalah olahraga apa saja yang
memungkinkan dilakukan dalam kondisi berpuasa. kebanyakan masyarakat bertanya,
"bermain futsal, atau bermain badminton?"
Jujur saja, saya mengernyitkan dahi saat mereka
bertanya seperti itu. Anggapan mereka berolahraga itu adalah memainkan olahraga
permainan. Kalau seandainya asumsi mereka seperti itu, wajar saja banyak yang
malas!
pada intinya, berolahraga dibulan puasa adalah untuk
menjaga kebugaran agar standar fisiknya tidak turun. Dan memilih olahraga yang
ingin dilakukan, kemudian intensitasnya (repetisi/ pengulanan atau durasinya),
harus memperhatikan faktor berikut ;
1.
Asupan makanan.
Jika saat sahur anda memakan makanan yang bergula
cukup, sayuran segar dan protein (daging, tempe, tahu), serta minum yang cukup,
saya rasa kita bisa memulai waktu berolahraganya sedikit cepat sekitar satu jam
sebelum berbuka.
Memakan makanan pokok kaya serat seperti gandum,
akan membuat anda kenyang lebih lama. Namun makanan berprotein akan membuat
anda berenergi lebih lama (meski lebih cepat lapar).
Jadi, jika makanan yang anda makan dirasa cukup
memberikan energi hingga berbuka, maka anda bisa memulai olahraga yang
disarankan. Namun jika anda tidak sahur sebelum shubuh, sebaiknya tidak
berolahraga atau kurangi kegiatan fisik seminimal mungkin (tapi bukan
bermalas-malasan).
2.
Istirahat.
jam berapa anda tidur tadi malam ? dan jam berapa
anda bangun kembali ?
Jika tidur anda kurang dari 4,5 - 5 jam, sebaiknya
jangan berolahraga tanpa tidur siang. Ingat! tidur siang! bukan tidur sehabis
sahur atau sesudah waktu ashar menjelang maghrib. Hindari begadang karna ini
menyiksa otak untuk beberapa waktu.
3.
Kebiasaan sehat.
Jangan berharap bugar, atau organ anda baik-baik
saja jika melakukan kebiasaan tidak sehat seperti begadang, merokok, minum
alcohol, dan makan berlebihan. Hindari tubuh anda dari kebiasaan-kebiasaan yang
menyita energy tidak penting. Kalau mau tetap bugar.
Jika 3 faktor ini anda jadikan disiplin, kenapa
tidak untuk tetap berolahraga di bulan puasa ?
Lalu, olahraga apa saja yang sebaiknya dilakukan jika
sedang berpuasa?
Oke! Kenapa tidak kita mulai saja dari gerakan dasar
manusia itu sendiri. Berjalan, berlari, dan melompat. Anda bisa jogging untuk
waktu tertentu, atau skipping dalam repetisi tertentu.
Melakukan gerakan dasar seperti itu, otomatis akan
melatih kebugaran dan kelenturan otot. Tubuh anda jadi lebih siap untuk gerakan
yang lebih rumit setelah itu. Dan salah satu bagian rumit yang saya maksud
adalah bermain futsal, atau bermain badminton. Anda tetap bisa melakukan
olahraga tersebut, namun harus bertahap dan harus dalam kondisi siap (agar
tidak cedera).
Secara khusus saya tidak akan mematok cara, dan
repetisi, serta set yang ingin anda kerjakan. Yang penting adalah adalah punya
susunan ; memanaskan diri, bergerak, istirahat, bergerak lagi, dan mendinginkan
badan. Lakukan olahraga minimal 15 - 20
menit perhari.
Dan bagian yang paling penting adalah, untuk
olahraga kebugaran, tidak ada pressure yang membabi buta. Kita memang
menggunakan beban, tapi tidak untuk menekan batas fisik. Kecuali, anda
menggunakannya untuk latihan yang sesungguhnya (meningkatkan kemampuan fisik).
Jika boleh usul, berikut saya berikan satu model olahraga kebugaran yang
efektif tanpa dan dengan alat sederhana, yang bisa anda variasikan repetisi dan
set nya tergantung kemampuan dasar anda.
- Berjalan kaki dengan santai 100 meter.
- Jika sudah mencapai 100 meter, mulailah jogging
2,5 menit.
- Jalan kaki kembali sekitar 20 - 30 seconds
(detik).
- Jogging tanpa henti 5 menit.
- Berjalan sambil memulihkan diri 20s. Dan
dilanjutkan dengan skipping atau lompat tali.
- Skipping 50x, istirahat 20s. Lakukan 5 set.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar