"Saya berumur 31 tahun. Dan
saya ingin tubuh saya sehat dan kuat seperti para atlet-atlet profesional. Namun
masalahnya, setelah saya lihat jenis latihan yang mereka lakukan, saya jadi
pikir-pikir dua kali bahkan lebih. Ternyata, tak semudah yang saya bayangkan.
Jika mereka jogging 2 - 5 km setiap hari, saya hanya sanggup melakukan itu 3
hari sekali. Bisa kah kemampuan fisik saya di umur yang sudah kepala tiga ini
berkembang seperti 10 tahun yang lalu?"
------------------------------------------------------------------------------------------------
Pernah kah anda mendengar atau
mendapati kasus seperti itu ?
Ya, kemampuan fisik seperti atlet
profesional tidak didapat dengan instan. Ada ribuan jam yang dikorbankan untuk
mendapatkan standar yang tinggi. Namun permasalahannya adalah, bagi atlet,
mereka sudah dibina dan berada pada standar yang seperti itu sejak masih belia.
Vitali Klitscko, petinju juara
dunia kelas berat asal Ukraina di usianya yang lebih dari kepala tiga, masih
sanggup melakukan push up tanpa jeda 200 kali. Dan itu ia lakukan 5 set dalam
satu latihan. Artinya, dalam satu hari, minimal ia melakukan gerakan push up
1000 kali.
Umur memang akan mempengaruhi
perkembangan fisik seseorang dalam latihan. Semakin tua, tubuh tidak bisa
sembarangan diperas dalam berlatih. Tetapi, tahu kah anda bahwa cara yang tepat
akan membuatnya lebih baik dari yang anda bayangkan ?
Coba anda tanya pada atlit pro atau
orang-orang yang berkecimpungan dalam dunia kepelatihan olahraga, apakah
latihan anak-anak usia 12 tahun itu sama dengan latihan anak-anak usia 17 tahun
?
Atau perhatikan sekolah sepakbola
yang ada di sekitar rumah anda, Apakah kelas untuk junior usia 14 tahun
memiliki jam yang sama lamanya dengan kelas senior (diatas usia 21 tahu) ?
Jawabannya adalah : TIDAK!
Lalu, saat ada atlet yang baru 2
minggu sembuh dari cedera, apakah intensitas dan bentuk latihannya sama dengan
pemain yang fit kondisinya? Apakah pemain yang baru sampai dari perjalanan
panjang selama 16 jam dalam pesawat, akan mendapatkan latihan seperti biasa
saat mereka tidak kemana-mana ? Apakah bebannya sama ?
Jawabannya lagi-lagi : TIDAK!
Arti dari semua ini adalah : anda
masih bisa berkembang asal dengan cara yang tepat.
Dalam dunia olahraga dan
kedokteran, perkembangan fisik manusia tidak hanya dipengaruhi oleh intensitas
aktifitas fisik dan bebannya. Melainkan juga dipengaruhi oleh asupan makanan,
jam istirahat, kebiasaan sehat, usia, dan kondisi terkini.
Tanpa makanan yang bergizi mustahil
massa otot anda akan bertambah. Dan tenaga darimana yang akan diolah jika tidak
ada sumber energi yang dimakan ?
Coba bandingkan saat anda berpuasa
dan tidak berpuasa, lalu beban latihannya disamakan. Jika anda berpuasa, akan
ada kesulitan fisik yang diterima. Kenapa ? Karena pola latihan anda selama ini
diperuntukkan jika anda tidak sedang berpuasa. Tentu saja reaksi berbeda, jika
biasanya setelah selesai lima set anda minum, dan sehabis latihan makan makanan
tertentu, sekarang tidak didapatkan karena anda berpuasa.
Lalu, apa artinya kalau makan yang
cukup dan terpola, dibarengi latihan yang seimbang, tetapi jam tidur anda kacau
?
Pemulihan anda pun juga berantakan.
Sehabis olahraga, beberapa sel dan jaringan tubuh, bahkan beberapa serat otot
besert ototnya mengalami kerusakan. Selain asupan makanan, yang anda butuhkan
adalah istirahat. Dengan istirahat, tubuh seperti men-charge. Dan makanan yang
anda makan, akan memperbaiki yang rusak. Sedangkan kelebihannya akan dijadikan
sumber energi cadangan.
Sedangkan usia dan kondisi juga
sangat menentukan. Semakin bertambah usia anda, maka harus semakin hati-hati
gerakan rumit yang anda lakukan. Karena, semakin tua anda, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari sebuah cedera atau sakit.
Anda tahu Ryan Giggs? Pesepakbola
asal Wales yang bermain di klub Inggris terpopuler, Manchester United, masih
aktif bermain hingga usia 39 tahun!
Anda bayangkan di umur yang
sedemikian, Giggs masih bisa bersaing dalam kompetisi seketat Barclays Premier
League, dan beradu fisik serta teknik dengan anak-anak yang lebih muda daripada
usianya.
Giggs menerima latihan yang berbeda
dengan rekan setimnya yang lebih muda. Selain itu, asupan makanannya pun ikut
berpengaruh.
Secara fisik, semakin bertambah
umur, maka tubuh akan menumpuk lebih banyak lemak daripada mengolah makanan
menjadi energi siap pakai. maka dari itu, kalau anda melihat pria semakin
bertambah usia semakin gendut, itu wajar. Untuk menangkal itu, tentu diperlukan
intensitas yang lebih lama, dan beban yang disesuaikan. Termasuk melatih
gerakan-gerakan rumit, yang mana dimulia dari gerakan biasa hingga akhirnya
tubuh beradaptasi dengan baik dan siap untuk melakukan gerakan rumit tersebut.
perhatikan juga bahwa jika kondisi
anda kelelahan, atau sedang sakit. Jangan pernah memaksakan latihan. Jika
dilakukan secara optimal dan reguler, maka kemampuan fisik anda meski sudah
berumur, akan tetap bisa terlatih dengan baik.
Otot kurang lebih sama dengan otak.
Jika terus digerakkan, maka akan tetap bagus. Kuncinya adalah tidak memaksakan
diluar batas, istirahat cukup, waktu dan caranya benar, asupan makanan baik,
Insya Allah tubuh dan otak anda sama bagusnya. Jadi, semakin tua, anda tetap
bisa mempertahankan kemampuan fisik seperti berpuluh-puluh tahun yang lalu.
Jadi, anda bisa berkembang, jika
caranya tepat, dan pengelolaannya kontinyu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar