Dalam beberapa tahun terakhir, saya naksir beberapa barang
yang harganya lumayan tinggi untuk ukuran saku orang-orang seperti saya.
Beberapa gadget, jersey tim sepakbola kesayangan, sampai peralatan olahraga dan
hobi lainnya. Namun, karena terkendala masalah dana, yah banyak barang-barang
tersebut yang gagal saya dapatkan.
Rasa kepengen seperti
itu lumayan menyiksa psikis dan batin saya bertahun-tahun. Sampai saya sudah
bekerja seperti sekarang ini, juga tidak semua barang incaran saya itu bisa
saya beli. Tapi, karena sudah terbiasa “sabar” dan hanya memendam hasrat dalam
hati, saya juga lumayan kebal untuk tidak boros berbelanja saat punya banyak
duit.
Kemajuan peradaban dan pengetahuan juga telah menambah daftar
kebutuhan primer manusia, yang sudah tidak terbatas sandang, pangan, dan papan
semata. Tapi pernahkah kita mempertimbangkan ini itu sebelum membeli sesuatu ? misalnya
baju atau barang yang lainnya ?
Berbekal pengalaman bersabar, saya menemukan ragam cara untuk
mengakali kebutuhan-kebutuhan tersebut. Juga sudah pandai bijaksana untuk
mengatur keuangan dalam berbelanja. Alasannya sederhana, karena saya bukan
jutawan bergelimang harta yang bisa foya-foya dengan membeli ini itu. sekalipun
saya jutawan, saya tidak ingin membuang-buang uang demi sedikit kenikmatan. Walau
anda milyarder, anda tidak pernah tahu kapan anda akan diterpa krisis ekonomi
atau bangkrut. Jadi lebih baik uang itu anda persiapkan untuk menghadapi
masa-masa seperti itu.
terkadang kita mengincar barang yang sebenarnya tidak kita
butuhkan. Atau mengincar barang mahal yang ternyata fungsinya juga dimiliki
barang yang lebih murah. Kita senantiasa mengabaikan fungsi. Dan ini selalu
jadi masalah.
Misalnya saja, ingin membeli jam tangan merk terkenal yang
berhiaskan batu-batu indah. Sering kali kita mengabaikan fungsi. Sebagai seorang
muslim, sifat hemat dan sederhana adalah cara kita mengatur keuangan. Kemewahan
bukannya menambah peruntungan anda.
Namun, jika anda tetap berhasrat untuk membeli sesuatu yang
termasuk barang mewah, berikut saya beberkan kebijaksanaan saya saat ingin
memutuskan membeli sesuatu seperti itu:
1.
Apakah
ada barang lain yang lebih perlu atau mendesak untuk dibeli ?
Bagaimana
pun juga, anda harus mendahulukan kebutuhan yang paling cepat dibutuhkan atau
digunakan. Misal; anda sedang menabung agar bisa membeli ponsel terbaru. Tapi
di saat yang bersamaan, sepatu kulit yang jadi pakaian dinas anda sudah jebol.
Tak ada alasan lain untuk tidak memakai tabungan itu demi membeli sepatu
terlebih dahulu.
Atau jika
anda tak mau uang tabungan itu tersentuh, lalu anda termasuk orang yang nekat
dan berani, silahkan pinjam sepatu tetangga yang tak terpakai. Bersabar
menjelang anda punya uang lagi untuk membeli sepatu baru.
2.
Utamakan
fungsi dan jangkauan harga.
Belilah
barang yang benar-benar punya banyak manfaat dan terjangkau harganya. Tak perlu
mahal-mahal beli Blackberry jika yang ingin anda nikmati hanya layanan BBM atau
chatting. Ponsel murah zaman sekarang juga sudah bisa memberikan anda layanan
yang kira-kira seperti itu. kecuali anda mahasiswa yang sibuk dan punya jarkom
atau jaringan komunikasi. BBM memang lebih murah dan memudahkan anda.
3.
Apakah
ada barang lain yang lebih multi fungsi ?
Jadi, kenapa harus beli mp4, iPod, camera digital, atau jam tangan
secara terpisah jika semuanya sudah ada pada sebuah ponsel ? ini lebih murah
bukan ?
Ayo lah! Jika kondisi keuangan anda tidak seperti konglomerat atau
jutawan, jangan membeli barang yang konsepnya sudah kuno atau terpisah yang
bakal menguras kantong anda. Apa gunanya anda beli jam tangan merk terkenal
jika yang anda inginkan hanyalah fungsinya sebagai penunjuk waktu ?
4.
Temukan
alasannya kenapa anda harus membeli barang itu.
Kenapa harus
membeli iPad dengan alasan lebih ringan dibawa kemana-mana saat online jika
dengan notebook yang baterainya masih bagus anda bisa melakukan hal yang sama?
Kenapa harus
membeli tablet pc yang harganya lima jutaan jika dengan uang sebanyak itu anda
bisa membeli notebook+modem+headphone/headset+speaker dan sebuah printer
scanner ?
5. Pantau harga barang 3-6 bulan ke depan.
Kalau di
Indonesia, sejauh ini ada kecenderungan kalau sebuah barang yang baru dirilis,
harganya lebih mahal ketimbang beberapa bulan kemudian. Dan bersabarlah untuk
menunggu karena bisa jadi, barang yang anda incar adalah produk gagal atau
bermasalah, dan sedikit peminatnya di pasaran.
Ini
mempengaruhi layanan perawatan barang tersebut kemudian hari.
6. Sabar dan menabunglah.
HARUS!
7.
Pilih dan
beli barang asli, serta terakreditasi.
Ini agar anda tidak menyesal karena
telah membeli barang murah yang cepat rusak. Meski dengan begitu anda jadi
harus sedikit lebih lama untuk bersabar.
Anda juga bisa membeli barang secondhand alias barang bekas.
Harganya lumayan murah. Dan untuk kualitas, pintar-pintarlah dalam memilih. Dan
lagi, anda bisa survey terlebih dahulu mana tempat yang menjual barang
secondhand terpecaya, dan mana yang asal menjual.
Selain itu, saat menghadapi masa-masa sulit (baca:kere atau
belum gajian), saya suka sekali mengakali keinginan saya membeli barang ini itu yang sebenarnya bersifat
boros. Saya suka sekali membaca dan membeli buku bacaan. Well, buku bacaan di zaman sekarang lumayan mahal dan menguras isi
saku. Akal nya?
Saya hanya perlu ke warnet yang tarifnya Cuma 4 ribu satu
jam, lalu mendownload pdf atau ebook gratis. Memang sih, buku yang saya
dapatkan tidak lah buku-buku baru. Tapi bukan masalah baru atau tidaknya, tapi
masalah bagus atau tidaknya sebuah buku itu. kadang jika beruntung dan sabar,
anda bisa menemukan buku baru yang sudah jadi ebook dalam waktu 3 atau 4 bulan.
Saya juga tidak perlu buang-buang uang untuk membeli novel
fantasi penyihir cilik beranjak dewasa yang satu eksemplarnya mencapai Rp.
200.000! dengan uang Rp. 4000 saja, saya bisa ambil secara gratis 7 jilid
sekaligus.
Kenapa harus berlangganan Koran harian atau majalah film, dan
olahraga bulanan yang mencapai jutaan rupiah, jika saya bisa mendapatkan itu
semua dari layanan internet gratis kantor.
Saya juga suka olahraga termasuk beladiri. Kenapa harus beli
sandsack yang harganya mahal jika pohon mangga di depan rumah yang besar, bisa
saya pakai untuk tinju dengan membalutnya memakai kain dan tumpukan Koran
bekas. Saya juga mengisi karung bekas beras dengan pasir sebagai ganti alat
latihan beban.
Tapi yang paling penting, buanglah sifat boros. seperti yang saya katakan sebelumnya, sekalipun seorang milyarder, anda takkan pernah tahu kapan anda akan diterpa krisis keuangan. lebih baik, uang yang ada anda persiapkan untuk itu. Dan saat anda memutuskan membeli barang mewah tersebut, sebaiknya anda punya uang lebih. Jangan sampai tabungan anda ludes karena hendak membeli barang tersebut.
Rugi adalah saat kita membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan, dan itu
akan merusak mental anda karena keinginan yang terlalu rakus demikian. Untung adalah,
saat anda membeli dengan cerdas barang yang anda butuhkan, dan bisa jadi asset berharga
untuk anda dan anak-anak anda kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar