Mama pernah bilang; “Segala
yang baik, pasti mahal maharnya.”
Aku mungkin tak bisa membayarnya dengan bekerja untuk mu
sepanjang hidup. Mungkin juga tak bisa melunasinya dengan memasang badan
sepanjang waktu di sampingmu. Meski begitu, yang paling ku inginkan di saat itu
adalah, aku mengawalmu meski mata ku sudah tertutup.
Aku punya langit dan
udara jadi teman. Sayang ini ku titipkan pada mereka. Ku minta udara
menyampaikannya, ia berhembus di sela-sela kita. Berkeliling terus berbisik di
dekat telinga. Dan menghembuskannya berkali-kali.
Pada langit ku teriakkan sebuah nama. lalu mengabarkan pada
yang ada di bawahnya. Ia mengabarkan, kalau aku memanggil mu di sini sejak tadi.
Sampai masa yang tak terhingga.
Engkau mengerti bagaimana caranya berdandan. Meski bukan
dengan bedak, dirimu sudah lebih cantik dengan ilmu dan iman.
Bidadari pun mengalah karena malu. Sesuatu yang tidak pernah
mereka lihat, ternyata ada yang paling cantik dan ada yang lebih menawan dari diri mereka.
Aku tak ingin melakukan hal-hal bodoh, lalu menyesal di sisa
waktu yang ada.
Aku ingin engkau jadi kekasih, bukan budak atau pembantu.
Hari ini, waktu serasa berjalan lambat, walau aku ingin
segalanya berjalan cepat. Agar kita lekas menjalin janji di depan wali yang
juga pasti engkau sayang. Dan bila waktu-waktu seperti itu telah terjalin, aku
ingin semuanya berjalan lambat, walau waktu setelah itu berjalan cepat.
Kau yang membuatku bangga. Dan engkau pula yang jadi
kehormatanku.
Kata Mama, “Satu waktu,
ketika yang kamu putuskan adalah mencintai dia, maka kamu harus bersiap jika
suatu saat ditinggalkannya. Dan jadikanlah maut sebagai pemisah, yang meninggalkan salah satu di antara kalian
berdua.”
Dan saat aku memutuskannya, lalu dirimu juga mengambil
keputusan, maka aku jadikan ajal sebagai perenggang sementara dekapan kita.
Tetapi, meski aku harus bersiap, bukan berarti aku akan
sanggup melewati saat-saat sesudah itu. Karena Allah tak berencana memisahkan
ku atau dirimu, cinta. Ia akan dekatkan kita lagi, saat akhirat jadi zaman dan
suasana kehidupan terbaru.
Jarak ini sudah menguji sekaligus menjaga kita. Yang ku cari
bukanlah perempuan sempurna, karena jika begitu, aku akan kerdil. Aku mencari dan
memilihmu karena aku percaya, kau bisa menyempurnakan diriku.
Cinta, seutas benang masa depan telah ku rajut. Sepetak hari
nanti telah ku bangun. Lalu mendekatlah, kan ku jemput dirimu. Surat pinangan
merah jambu, pesan cinta dari ku.
~ Si Jelek.
aseeeeeekkk..
BalasHapuseeheeemm...
XD
Hapus